Minggu, 09 Oktober 2011
In:
motivasi
antara Hati Jiwa Fikiran
Ternyata bukan fisik saja yang selalu sibuk dalam menjalankan aktivitas kehidupan, pergerakan fisik memang nampak saat sibuk melakukan sesuatu, namun pernahkan kita merasakan ketika kita tak mempunyai kegiatan fisik namun merasakan lelah dan merasa bahwa ada suatu pekerjaan yang belum diselesaikan padahal kita sedang tidak melakukan apa apa?
Jika saya pernah dan sering sekali mengalami hal itu, disaat hati dan pikiran sedang bekerja keras untuk menyelesaikan suatu masalah dan mencari solusi terhadap rencana rencana juga keinginan yang harus tercapai walau tak sesuai target minimal mendekati apa yang sudah ditargetkan tersebut, biasanya jika kondisi memungkinkan dan faktor pendukung untuk menyelesaikan masalah tersebut, hati dan pikiran sedikit lapang dan siap dengan apa yang harus dipikirkan selanjutnya.
Tetapi jika urusan sedang ribet dan banyak sekali yang harus diselesaikan dalam waktu dekat atau bersamaan, yang ada kita suka panik duluan dan terkadang mengabaikan yang harus ditangani dengan dalih “gimana nanti saja” tanpa disadari sikap seperti ini akan menimbulkan beban demi beban dan rekaman otak kita akan penuh sesak dengan semua masalah yang tertunda.
Ada ungkapan, biar saja lah berjalan atau mengalir saja bagai air, di mulut memang berkata begitu namun hati dan pikiran berkata tidak dan keukeuh minta jalan keluar secepatnya karena tak bisa dipungkiri bahwa keadaan di saat banyak sesuatu yang tertunda akan menjadi beban dan menuntut kerja keras otak untuk berpikir, ungkapan mengalir saja yang hanya dimulut itu hanyalah suatu pembelaan diri atas ketidak siapan melakukan tindakan yang harus dilakukan segera.
Masalahnya jika solusi belum tercapai dan masalah masih mengendap dan belum ada solusi, akhirnya apa yang kita pikirkan terus menumpuk dan memerlukan penanganan energi mental yang tinggi, kalau sudah begini, terjadilah kecamuk dan beban, pikiran bercabang kemana mana dan tak ada lagi skala prioritas yang harus lebih dulu dilakukan karena semuanya urgent meminta penyelesaian.
Jika sudah begini, harus ada tindakan yang harus segera dilakukan, diantaranya :
1. Beri kesempatan jiwa dan raga kita untuk rileks dan membuat jeda yang dapat memberi nafas untuk berpikir jernih, dekatkan selalu hati pada Nya agar senantiasa diberi jalan kemudahan.
2. Jika terlalu beban untuk dipikirkan , tuliskan hal hal urgent yang membutuhkan penyelesaian itu, misalnya ketika harus menyelesaikan transaksi dengan beberapa instansi atau menyelesaikan dokumen pribadi, segeralah hubungi pihak yang bersangkutan untuk mulai mengurusnya, jangan selalu menunggu waktu yang luang karena di masa mendatang pun akan ada lagi hal hal yang harus kita kerjakan.
3. Untuk masalah keinginan dan maksud yang belum dicapai, mulai lah dari tindakan kecil yang harus dilakukan, jangan sampai tidak sama sekali melakukan apa yang harus dilakukan, karena kebiasaan kita ingin total melakukannya dengan alasan menunggu waktu yang tepat biar lebih afdol dalihnya, padahal untuk melakukan suatu pekerjaan atau mencapai keinginan jelas harus ada usaha untuk mengerjakannya segera baik secara dicicil atau di selesaikan, misalnya ketika ingin membuat sebuah buku, bisa dicicil draft demi draft nya, jika sudah final bisa ceck and riceck, dan jika kita punya keinginan untuk mempunyai rumah atau apapun itu, bisa dimulai dengan menabung, atau ketika ingin menduduki Top Management ditempat kerja, bisa diawali dengan usaha membantu tim management dalam meng goal kan suatu proyeknya dengan kerja keras dan kemampuan yang ada, karena pekerjaan sekecil apapun pasti ada pengaruhnya untuk hasil finalnya, maka intinya keinginan tanpa tindakan segalanya tak akan pernah terwujud, jadi mulailah lakukan sesuatu yang bisa.
Jangan biarkan pikiran demi pikiran menumpuk, lakukan saat itu juga apapun yang bisa kita lakukan untuk mencapai solusi terbaik yang kita harapkan, sebab jika hati, jiwa dan pikiran kita terlalu sibuk mencari jalan keluar terhadap segala permasalahan dan keinginan kita, sudah pasti jatah waktu untuk menikmati hidup ini berkurang karena terkuras dan hanya fokus saja memikirkan terlalu dalam apa yang menjadi tuntutan dari dalam benak kita, jangan sampai sesuatu yang berharga dan indah kita lewatkan begitu saja karena kita terlalu sibuk dengan ambisi dan pikiran yang bercabang.
Agar waktu dan ruang dalam diri serta jiwa kita senantiasa plong dan lega dalam setiap kesempatan, jangan pernah menunda sesuatu yang bisa kita lakukan saat itu juga, dan disela himpitan masalah serta kesibukan mencari solusi itu beri juga kesempatan untuk menyayangi diri sendiri dengan tidak memaksakan kapasitas kemampuan kita sendiri, setelah berusaha, ikhtiar disertai doa, dan pasrah, oh ya pasrah bukan berarti kalah lho, sikap pasrah juga menunjukan kemenangan, seperti kalimat bijak yang dilontarkan oleh seorang filosofis bernama Thomas Fuller : “Jangan biarkan niat anda berkobar kobar, apabila kekuatan anda hanya dapat berbisik” Dari kalimat bijak tersebut sudah jelas bahwa sikap pasrah menunjukan bahwa kita telah menghentikan suatu yang diluar kemampuan kita, sebab jika diteruskan adalaha suatu tindakan yang sia sia.
Tulisan ini untuk memberi ketenangan pada diri saya sendiri disaat jiwa, hati dan pikiran lagi rusuh
sumber : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/05/16/kala-hati-pikiran-dan-jiwa-terlalu-sibuk/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar